Kesuksesan orang Cina memang tidak lepas dari prinsip-prinsip kerja yang diajarkan secara turun-temurun dalam keluarga. Selain itu, mereka juga dikenal sangat ulet khususnya dalam berbisnis. Meskipun demikian, kesuksesan seseorang tidak ditentukan dari suku mana ia berasal, masih banyak juga orang lebih kaya dari orang Cina atau jago dalam bisnis. Namun tidak ada salahnya jika kita belajar dari cara bisnis orang Cina bukan?
Berikut ini adalah 5 rahasia cara berbisnis ala orang Cina.
1. Membaca pasar dan kebutuhan konsumen
Orang Cina dikenal dengan kemampuannya dalam membaca pasar. Inilah kunci penting yang harus dilakukan oleh orang Cina sebelum memulai bisnis mereka. Karena tanpa membaca pasar, mereka tidak akan mengetahui kebutuhan konsumen. Dan itu artinya, bisnis yang mereka jalankan tidak akan berpotensi mendatangkan keuntungan atau kesuksesan. Jika diperhatikan, bisnis orang Cina selalu berusaha menyediakan apa yang dibutuhkan konsumen. Hal ini tidak mudah dilakukan karena mereka akan sungguhan mengabaikan potensi keuntungan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Akan tetapi hasilnya pun tidak diragukan. Buktinya, di manapun mereka membuka usaha, pelanggan akan datang dan membeli barang yang mereka tawarkan.
2. Kerja keras tanpa batas
Orang Cina memiliki filosofi “kerja-untung-makan” yang berarti kita bekerja keras agar mendapatkan keuntungan, dan dari keuntungan itulah kita dapat makan. Arti lain dari filosofi tersebut ialah jika seseorang tidak bekerja keras, maka ia tidak boleh makan. Selain itu, ada pula pepatah yang mengatakan "jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin”. Masih ada banyak pepatah orang Cina yang mengajarkan bahwa kunci kesuksesan ialah bekerja keras, bahkan sebisa mungkin melebihi kerja keras orang lain. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerja keras dalam hidup mereka. Makanya, tidak jarang kita dapati orang Cina selalu tekun dan bekerja keras dalam berbisnis. Karena mereka percaya ketika mereka bersungguh-sungguh dalam bekerja, maka usahanya akan membuahkan hasil.
3. Pengelolaan uang yang bijak
Bagi orang Cina, perputaran uang dalam bisnis lebih penting dibanding untung besar. Mereka menganggap bisnis sebagai cara untuk menjalin hubungan dengan konsumen. Sehingga mereka lebih mengedepankan kepercayaan konsumen dibanding keuntungan besar. Menurut mereka, fokus pada besarnya keuntungan hanya akan menaikkan harga barang yang dijual, dan apabila harga barang lebih tinggi dibanding harga yang ditawarkan pesaing maka mereka akan kehilangan pelanggan. Selain itu, utang adalah aib bagi masyarakat Cina. Utang menjadi pilihan terakhir apabila mereka tak sanggup mendapatkan uang. Namun untuk menghindari hal tersebut, mereka berusaha sebisa mungkin agar hidup hemat dan sederhana. Bagi mereka, asalkan kebutuhan pokok tercukupi maka itu sudah cukup. Karena itulah, orang Cina seringkali dikenal pelit. Walaupun nyatanya mereka hanya enggan menghamburkan uang untuk hal yang tidak begitu penting.
4. Negosiasi untuk mendapat harga terbaik
Selain dikenal ahli dalam mengelola uang, orang Cina juga dikenal ahli dalam bernegosiasi alias tawar-menawar. Sebagaimana kita ketahui, tawar-menawar merupakan hal yang pasti dilakukan dalam perdagangan. Bagi orang Cina, tawar-menawar dilakukan agar mereka mendapatkan harga terbaik atas barang-barang yang nantinya dijual kepada konsumen. Dengan harga terbaik, mereka dapat menentukan besar keuntungan yang diperoleh tanpa mengabaikan besar keuntungan supplier. Selain bertujuan agar mendapatkan harga terbaik atas barang yang ia jual, orang Cina juga melakukan negosiasi sebagai usaha menjalin keakraban antar sesama pebisnis. Untuk tujuan yang satu ini, biasanya mereka melakukannya sambil makan bersama. Dengan begitu, maka negosiasi akan berjalan dalam situasi yang tenang sambil mencari kesepakatan yang tepat.
5. Berani mengambil risiko
Ciri lain yang dimiliki oleh orang Cina dalam berbisnis ialah berani mengambil risiko. Hal ini juga mencerminkan kesungguhan mereka dalam memulai suatu bisnis. Sebagaimana telah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa dalam berbisnis, orang Cina terbiasa untuk memanfaatkan peluang di pasar dan menyediakan kebutuhan konsumen. Karena itu tak jarang jenis bisnis yang mereka jalankan berpotensi rugi di awal. Akan tetapi selama mereka masih melihat potensi keuntungan dalam jangka panjang, maka mereka akan tetap menjalankan bisnis tersebut. Bahkan tidak main-main, mereka akan menjual aset yang mereka miliki dan menjadikannya modal atau investasi awal. Tentunya keberanian ini tidak asal, melainkan disertai pertimbangan yang matang saat membaca peluang di pasar.