• Jelajahi

    Copyright © MaxBlog Media - Informasi Berita Terbaru
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Hindari gaya Berhubungan yang menyebabkan keguguran

    Friday, February 4, 2022, February 04, 2022 WIB Last Updated 2023-08-11T09:16:21Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Bercinta saat hamil memberi manfaat dan efek positif bagi janin. Salah satu posisI bercinta yang aman adalah posisi wanita berada di atas karena bisa menghindari tekanan pada perut istri.

    Berhubungan intim ketika hamil bisa saja menjadi dilema bagian sebagian besar pasangan. Mulai dari aman atau tidak, hingga posisi bercinta saat hamil yang nyaman untuk istri maupun suami.



    Pada trimester pertama, Anda mungkin dilanda mual-mual dan khawatir keguguran, sehingga enggan berhubungan intim dengan pasangan. Ketika masuk trimester kedua, usia kehamilan biasanya sudah tergolong nyaman berkat morning sickness telah mereda.

    Sementara pada trimester ketiga, perut yang membuncit kerap menjadi masalah. Jangankan berhubungan intim, tidur dengan nyaman pun biasanya sulit untuk ibu hamil.

    Untuk membantu Anda dan pasangan, ada baiknya Anda menyimak seperti apa posisi bercinta saat hamil yang nyaman dan aman dan nyaman untuk dilakukan suami maupun istri.

    Amankah bercinta saat hamil?

    Bercinta saat sedang hamil adalah hal yang diperbolehkan

    Jika dokter tidak melarang seorang ibu hamil dan pasangannya untuk melakukan hubungan seksual karena kondisi medis, berarti aman-aman saja untuk tetap bercinta selama masa kehamilan. 

    Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa hingga 80 persen pria memiliki kekhawatiran akan menyakiti bayi dalam kandungan saat berhubungan seksual dengan pasangannya yang sedang hamil. Padahal, janin akan aman saja selama tidak ada masalah pada kehamilan.

    Janin berada dalam posisi yang sangat terlindungi di dalam rahim. Oleh sebab itu, penetrasi seksual tidak akan menyakitinya.

    Hubungan intim juga tidak akan menyebabkan terjadinya keguguran pada trimester pertama. Penyebab paling banyak dari keguguran adalah janin yang tidak mampu berkembang sempurna akibat kelainan kromosom atau genetik, sehingga tak berkaitan dengan hubungan seksual saat hamil.

    Berhubungan seks saat hamil bahkan dikatakan dapat memberi manfaat. Intimasi dan orgasme pada masa kehamilan akan menimbulkan rasa tenang dan bahagia, serta meningkatkan aliran darah di sistem kardiovaskular. Efek positif yang dirasakan calon ibu ini tentu berdampak positif juga terhadap janin.

    Namun untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda perlu tahu posisi bercinta saat hamil yang pas agar aktivitas ini bisa terus dinikmati hingga akhir kehamilan.

    Beberapa pilihan posisi bercinta saat hamil

    Posisi bercinta yang aman sangat penting saat masa kehamilan

    Seiring dengan membesarnya janin dalam kandungan, pasangan suami-istri mesti banyak bereksperimen guna menemukan posisi bercinta saat hamil yang dirasa paling nyaman sekaligus aman bagi ibu dan janin.

    Berikut ini beberapa posisi berhubungan seks saat hamil yang bisa jadi alternatif aman dan nyaman bagi calon ibu maupun calon ayah:

    1. Posisi misionaris

    Pada posisi ini, suami dan istri saling berhadapan, dengan tubuh suami di atas dan istri di bawah. Di trimester pertama dan kedua, posisi misionaris masih mungkin dilakukan.

    Namun seiring perkembangan kehamilan, pasti akan menjadi sangat sulit dan bahkan boleh dibilang tak mungkin lagi dipraktikkan pada akhir trimester ketiga kehamilan.

    2. Woman on top

    Posisi woman on top dapat jadi pilihan selama masa kehamilan selama suami tidak merasa tertindih oleh bobot istri yang sedang hamil. Istri bisa duduk di atas tubuh suami yang berbaring telentang. Selain bagus untuk menghindari tekanan pada perut istri, posisi ini sekaligus membuat istri mampu mengontrol kedalaman penetrasi.

    3. Posisi bersebelahan dengan sudut tertentu

    Berbaringlah miring pada satu sisi tubuh, sehingga tubuh Anda dan pasangan membentuk serupa huruf V dengan kaki bersentuhan. Boleh taruh bantal di bawah pinggang istri sebagai penyangga agar lebih nyaman saat meletakkan kedua kaki di atas pinggul suami.

    Pada posisi ini, istri yang hamil akan terhindar dari bobot tubuh suami. Dengan ini, hubungan intim pun bisa berlangsung dengan nyaman.


    4. Posisi menyamping dari belakang

    Berbaringlah miring menyamping di atas tempat tidur, dengan posisi istri memunggungi suami. Dengan ini, suami dapat melakukan penetrasi dari belakang. Gunakan beberapa bantal sebagai penyangga di antara kedua paha istri bila perut sudah makin besar.

    Kekurangan dari posisi ini adalah penetrasi mungkin tidak sedalam biasanya. Namun bagi beberapa wanita, penetrasi dangkal justru dirasa lebih nyaman pada akhir masa kehamilan.

    5. Posisi doggy style

    Istri dapat bertumpu pada kedua lutut dan kedua sikunya. Sementara suami berlutut dan melakukan penetrasi dari belakang.

    Jika perut yang membesar dirasa kurang nyaman karena dalam posisi menggantung, gunakan beberapa bantal yang ditumpuk di antara lutut dan siku istri agar membantu menyangga perut istri.

    6. Posisi di tepi ranjang

    Posisikan bokong istri di tepi ranjang sembari berbaring telentang dengan lutut tertekuk. Letakkan bantal di salah satu sisi tubuh untuk menyangga tubuh istri dalam posisi agak miring. Tergantung dari tingginya ranjang, suami bisa berlutut atau berdiri sambil melakukan penetrasi.

    Pada trimester kedua dan ketiga, posisi ini mungkin akan kurang nyaman bagi calon ibu. Pasalnya, posisi telentang total bisa membuat beban perut terasa menekan tubuhnya. Untuk itu, beberapa bantal bisa dijadikan penyangga di punggung istri, sehingga posisinya setengah duduk.

    Adakah posisi bercinta saat hamil yang harus dihindari?

    Sebenarnya, tidak ada posisi bercinta yang dilarang saat hamil kecuali jika dokter memang tak memberi izin Anda untuk melakukannya. Namun, Anda sebaiknya menghindari posisi yang mengharuskan untuk berbaring tengkurap atau ditindih pasangan pada trimester kedua.

    Untuk mengetahui posisi berhubungan seks saat hamil yang harus Anda hindari, konsultasikan hal tersebut dengan dokter. Langkah ini berguna untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan.

    Kondisi yang menyebabkan berhubungan intim jadi berbahaya

    Berhubungan intim saat hamil juga harus memerhatikan kondisi ibu dan janin

    Walau berhubungan intim selama kehamilan secara umum tetap aman dilakukan, ada kondisi-kondisi tertentu di mana hubungan intim justru berpotensi membahayakan kehamilan. Jika dokter atau bidan menemukan kondisi ini pada ibu hamil, pasangan suami-istri akan diminta untuk menghindari hubungan intim untuk sementara waktu atau sepanjang masa kehamilan.

    Beberapa kondisi yang menyebabkan hubungan intim saat hamil mesti dihindari meliputi:

    Plasenta previa, yaitu kondisi di mana posisi plasenta yang menutupi jalan lahir, sehingga rentan terjadi perdarahan jika berhubungan intim.

    Memiliki riwayat melahirkan bayi prematur.

    Perdarahan vagina atau keluar cairan dari vagina yang belum jelas penyebabnya.

    Inkompetensi serviks atau serviks mengalami dilatasi.

    Ketuban yang bocor.

    Sedang mengalami kekambuhan herpes kelamin dan herpes oral atau mulut.

    Mengidap penyakit infeksi menular seksual.

    Kondisi-kondisi ini membutuhkan kewaspadaan lebih agar tidak berujung pada komplikasi yang tidak diinginkan.

    Pada dasarnya, hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang, asal tidak ada gangguan pada kondisi ibu maupun janin. Bila Anda ragu, bicarakan dengan terbuka dengan pasangan.

    Anda juga dapat mengonsultasikannya dengan dokter kandungan mengenai posisi bercinta saat hamil yang aman. Semoga bermanfaat!

    Komentar

    Tampilkan

    Teknologi

    Bisnis

    +