Tidak ada yang menyanggah bahwa ciuman bibir dapat membawa seseorang melayang dan makin mencintai pasangannya. Sebuah studi menyatakan bahwa ciuman dapat mengaktifkan hormon oksitosin yang membuat pelakunya merasa cukup nyaman. Lebih jauh lagi, ciuman memiliki seninya sendiri. Salah satunya adalah french kiss, yaitu berciuman dengan melibatkan adu lidah.
Hanya saja, ciuman juga mengenal etika. Dalam budaya ketimuran, termasuk Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, berciuman dibatasi oleh norma agama. Setiap pria dan wanita yang memadu kasih tidak diperbolehkan untuk melakukannya sebelum terikat dalam pernikahan yang sah. Termasuk menyentuh fisik di antara mereka, seperti berpegangan tangan, statusnya haram atau tidak diperbolehkan.
Berciuman menjadi jalan untuk menuju perzinaan. Sekalipun banyak orang berpacaran mengatakan hal tersebut tidak dimaksudkan berlanjut ke hubungan seksual, namun seiring berjalannya waktu biasanya tindakan mereka jauh lebih berani. Fakta telah berbicara bahwa banyak wanita yang kini sudah tidak perawan lagi. Padahal keperawanan merupakan salah satu tanda wanita terjaga kehormatannya.
Salah satu larangan untuk mendekati zina dalam Islam disebutkan dalam Al Quran pada surat Al Israa’ ayat 32. Dalam ayat tersebut Alla berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
Oleh karena itu, ciuman bibir sebaiknya dihindari pada orang berpacaran yang belum menikah. Dan, jika kasus zina sudah terjadi, biasanya wanita yang akan menjadi korban utamanya. Dia ternoda dan banyak celaan yang dialamatkan padanya lantaran kehilangan keperawanan.
Peringatan! janganlah anda mencium orang yg bukan muhrim
Hamba Allah
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra,Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam “Barangsiapa yg
mencium anak remaja dg syahwat, Allah Ta’ala akan
menyiksa di neraka 500 tahun. & barangsiapa yg
mencium wanita dg syahwat, seolah2 ia berzina dengan 70 perawan. & barangsiapa yg berzina dg
perawan, maka ibaratnya sudah berzina dengan
70.000 janda.”
Tafsir :
Secara arti Allah yang menyiksa,tapi sebenarnya
nerakalah yang menyiksa mereka remaja yang
berciuman menggunkan syahwat sebelum menikah
(dalam berpacaran)
kenapa demikian ?
Karena sbenarnya azab Allah di dunia adalah syaithan
sedangkan azab Allah di akhirat itu adalah neraka
Karena syaithan dan neraka sama-sama terbuat dari api
Hanya bedanya neraka memiliki panas berkali-kali lipat dari matahari.
Sebenarnya Allah tidak menginginkan syaithan
menjadi bagian dari azab-Nya
Wa maa khalaqtul jinna wala insaana illa
liya’buduun
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali
untuk beribadah kepada-Ku
Namun karena syaithan telah memfitnah Allah
dengan mengatakan “Baiklah karena engkau telah
mengutuk kami,maka kami tidak akan berhenti untuk
menyesatkan anak-anak Adam a.s hingga hari
pembalasan”
Padahal Allah hanya mengusir mereka dari neraka tapi mereka memfitnah Allah
Dari sinilah syaithanir rajiim dilaknat dan
ditangguhkan kematiannya hingga hari kiamat dan di
sebut azab Allah.
Kita bisa masuk neraka karena diri kita sendiri
mengikuti ajakan syaithan,sehingga kita sendiri yang
masuk ke neraka akibat api (syaithan) hingga
pantaslah 2 orang berlainan jenis berciuman disiksa
dalam nerakanya Allah yang menyala-nyala yang
bahan bakarnya adalah manusia dan harta benda