JAKARTA - Bisnis makanan lainnya yang tidak kalah gurihnya adalah bisnis bubur ayam. Makanan ini juga memiliki banyak penggemar. Hampir di semua kota telah ada gerobak maupun warung yang menjual makanan ini.
Penggemarnya pun berasal dari semua kalangan dan usia, baik anak-anak, orang tua, dewasa, remaja, orang kaya, dan lain-lain. Dengan melihat pangsa pasar yang luas ini, maka tidak heran bila bisnis bubur ayam menjadi lirikan para calon pengusaha.
Melansir buku Pengangguran Kaya Raya milik Wildan Fatoni terbitan 2016, berikut adalah hitungan modal usaha dan keuntungan yang akan diperoleh dari bisnis ini:
1. Modal Investasi Awal
a. Gerobak/etalase Rp2.500.000
b. Meja dan kursi Rp500.000
c. Tenda (terpal) Rp250.000
d. Kompor dan tabung gas Rp200.000
e. Panci besar Rp 200.000
f. Mangkuk, plastik, tempat kerupuk, gelas, dan sendok Rp 100.000
g. Serbet dan ember untuk air cuci piring Rp 50.000
Total Rp3.800.000
2. Biaya Operasional Bulanan
a. Beras 5 kg x Rp9.000 x 30 hari = Rp1.350.000
b. Ayam 1,3 kg x Rp60.000 x 30 hari = Rp1.800.000
c. Bumbu dan bahan pelengkap Rp50.000 x 30 hari = Rp1.500.000
d. Gas Rp15.000/3 hari @ Rp5.000 x 30 hari = Rp150.000
e. Kotak sterofom 20 buah @ Rp500 = 20 buah x Rp500 x 30 hari Rp300.000
Total Rp5.100.000
3. Asumsi Pendapatan per Bulan
a. Pendapatan Penjualan bubur 40 porsi x Rp6.000 x 30 hari = Rp7.200.000
b. Penjualan sate ati 30 tusuk x Rp1.500 x 30 hari = Rp1.350.000
c. Penjualan kerupuk 50 biji x Rp500 x 30 hari = Rp750.000
Total Rp9.300.000
Keuntungan
= Pendapatan - Biaya Operasional Bulanan
= Rp9.300.000 - Rp5.100.000
= Rp4.200.000